ShoutMix chat widget

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di (DI SINI)
Selamat datang ditempatnya berbagi ilmu, blog ini hanya sebagai sarana untuk berbagi, semoga ANda enjoy!!!!


            Sifat koligatif dalam kehidupaan sehari-hari sangatlah banyak manfaat, bahkan secara tidak langsung kita tidak menyadari bahwa kita telah menerapkan sifat koligatif dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari tukang es tuntung yang menjajakan es tuntung nya sampai dengan penggunaan dunia kesehatan pada cairan infuse. Berikut beberapa hal yang mungkin perlu kita ketahui penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari:

1. Penurunan tekanan uap
Molekul - molekul zat cair yang meninggalkan permukaan menyebabkan adanya tekanan uap zat cair. Semakin mudah molekul - molekul zat cair berubah menjadi uap, makin tinggi pula tekanan uapzat cair. Apabila tekanan zat cair tersebut dilarutkan oleh zat terlarut yang tidak menguap, maka partikel - partikel zat terlarut ini akan mengurangi penguapan molekul - molekul zat cair. Laut mati adalah contoh dari terjadinya penurunan tekanan uap pelarut oleh zat terlarut yang tidak mudah menguap. Air berkadar garam sangat tinggi ini terletak di daerah gurun yang sangat panas dan kering, serta tidak berhubungan dengan laut bebas, sehingga konsentrasi zat terlarutnya semakin tinggi.
2. Kenaikan Titik Didih
Titik didih zat cair adalah suhu tetap pada saat zat cair mendidih. Pada suhu ini, tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara di sekitarnya. Hal ini menyebabkan terjadinya penguapan di seluruh bagian zat cair. Titik didih zat cair diukur pada tekanan 1 atmosfer. Dari hasil penelitian, ternyata titik didih larutan selalu lebih tinggi dari titik didih pelarut murninya. Hal ini disebabkan adanya partikel - partikel zat terlarut dalam suatu larutan menghalangi peristiwa penguapan partikel - partikel pelarut. Oleh karena itu, penguapan partikel - partikel pelarut membutuhkan energi yang lebih besar. Perbedaan titik didih larutan dengan titik didih pelarut murni di sebut kenaikan titik didih. Contohnya air mendidih pada 100 oC.
3. Penurunan titik beku
Adanya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya. Contohnya garam dapur dapat mencairkan salju. Contoh lainya  ialah tumpukan salju di jalan di negara bermusim dingin mudah dibersihkan dengan menambahkan garam, sehingga menurunkan titik beku larutan, jadi titik beku larutan (garam + salju ) akan lebih rendah dari pada titik beku salju mencairkan es di jalan dengan cara menaburkan garam. Serta pada campuran es krim tidak membeku karena penurunan titik beku. Selain itu Pencegahan pembekuan air radiator mobil pada saat musim dingin di daerah Eropa juga menggunakan aplikasi dari sifat koligatif. Bahkan beberap hewan yang ada dikutub atau laut dengan suhu dingin juga menggunakan senyawa kimia ( garam ) dalam darah nya supaya tidak mati membeku.
4. Tekanan osmotic
Tekanan osmotik adalah gaya yang diperlukan untuk mengimbangi desakan zat pelarut yang melalui selaput semipermiabel ke dalam larutan. Membran semipermeabel adalah suatu selaput yang dapat dilalui molekul - molekul pelarut dan tidak dapat dilalui oleh zat terlarut.
danya zat terlarut dalam larutan akan mengakibatkan titik beku larutan lebih kecil daripada titik beku pelarutnya
cairan infus harus isotonik dengan darah, isotonik artinya tekanan osmotiknya sama tekanan osmotic. Contoh aplikasi dalam bidang kesehatan, yaitu tekanan osmosis dalam cairan infus. jika seseorang memerlukan nutrisi dari injeksi cairan infus, maka tekanan osmotik cairan infus harus sesuai dengan tekanan osmotik darah (isotonik/isoosmotik) jika tekanan dalam sel darah merah > tekanan cairan infus (hipertonik), maka air dalam sel darah merah akan keluar, sehingga sel akan mengkerut.  jika tekanan dalam sel darah merah < tekanan cairan infus (hipotonik),
maka sel darah merah akan menyerap air sehingga dinding sel akan mengembang dan pecah.


materi referensi:


0 komentar: