ShoutMix chat widget

Mau punya buku tamu seperti ini?
Klik di (DI SINI)
Selamat datang ditempatnya berbagi ilmu, blog ini hanya sebagai sarana untuk berbagi, semoga ANda enjoy!!!!
Selasa, 31 Mei 2011



PERTEMUAN KETIGA MATERI SIFAT KOLIGATIF LARUTAN


Pertemuan Ketiga
Kompetensi dasar : 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non-elektrolit dan elektrolit
Standar kompetensi :
2.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku larutan, dan tekanan osmosis termasuk sifat koligatif larutan.
2.2 Membandingkan antara sifat koligatif larutan non elektrolit dengan sifat koligatif larutan elektrolit yang konsentrasinya sama berdasarkan data percobaan
Indikator :
1). Menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
2). Menjelaskan perhitungan nilai van’t Hoff elektrolit kuat
3).Menjelaskan dan melakukan perhitungan nilai van’t Hoff elektrolit lemah
Pertemuan : Ketiga
Alokasi waktu : 2 jam pelajaran ( 2 x 45 menit)

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajarai materi ini, diharapkan Siswa dapat :
1). Dapat menjelaskan sifat koligatif larutan elektrolit
2). Dapat menjelaskan perhitungan nilai van’t Hoff elektrolit kuat
3). Dapat menjelaskan dan melakukan perhitungan nilai van’t Hoff elektrolit lemah

B. Materi Ajar
1). Sifat koligatif larutan elektrolit
2). Nilai van’t Hoff elektrolit kuat
3). Nilai van’t Hoff elektrolit lemah

C. Sumber Belajar
Hermanto, Ari dan Ruminten.2009. Kimia 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Liliasari . 1996 . Kimia 3 . Jakarta : Depdikbud
Muchtaridi dan Sandri Justiana . 2007 . Kimia 3 Untuk SMA Kelas XII . Jakarta : Yudistira

I. Materi

A. LARUTAN ELEKTROLIT
Pengertian sifat koligatif larutan elektrolit ialah bila konsentrasi zat terlarut sama, sifat koligatif larutan elektrolit mempunyai harga lebih besar daripada sifat koligatif larutan nonelekrolit.

1. Apa itu larutan elektrolit
a. Elektrolit Kuat

Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (alpha =1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
a. Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
b. Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti :NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
c. Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain

b. Elektrolit Lemah

Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < alpha < 1. Yang tergolong elektrolit lemah: 
a. Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain 
b. Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain 
c. Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain 

Setelah Svante August Arrhenius mengemukakan teori ion, diketahui bahwa elektrolit (asam, basa dan garam) dalam larutan terurai menjadi ion-ion, sehingga larutan elektrolit mengandung partikel yang lebih banyak dibandingkan dengan larutan nonelektrolit yang tidak terionisasi. 

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa larutan elektrolit di dalam pelarutnya mempunyai kemampuan untuk mengion. Hal ini mengakibatkan larutan elektrolit mempunyai jumlah partikel yang lebih banyak daripada larutan non elektrolit pada konsentrasi yang sama. 
Contoh: Larutan 0.5 molal glukosa dibandingkan dengan iarutan 0.5 molal garam dapur. - Untuk larutan glukosa dalam air jumlah partikel (konsentrasinya) tetap, yaitu 0.5 molal. - Untuk larutan garam dapur: NaCl(aq) Na+ (aq) + Cl- (aq) karena terurai menjadi 2 ion, maka konsentrasi partikelnya menjadi 2 kali semula = 1.0 molal. -Yang menjadi ukuran langsung dari keadaan (kemampuannya) untuk mengion adalah derajat ionisasi. Besarnya derajat ionisasi ini dinyatakan sebagai: α = jumlah mol zat yang terionisasi/jumlah mol zat mula-mula Nilai van’t Hoff ialah perbandingan antara harga koligatif yang terukur dari suatu larutan elektrolit dengan harga sifat koligatif yang diharapkan dari suatu larutan nonelektrolit pada konsentrasi yang sama yang dinyatakan dengan lambang (i ) 

2. Nilai van’t Hoff elektrolit kuat Berdasarka eksperiment diketahui bahwa kenanikan titik didih NaCl dua kali lipat dari kenaikan titik didih gula, dan larutan CaCl2 tiga kali lipat kenaiakkan titik dididhnya dari kenaikan titik didih gula. Dari kenyataan ini maka perbandingan trtiik didih di sebut I oleh van’t Hoff. Diamna persaamn larutan elektrolit yang kosentrasinya sama dengan kosentrasi nonelktrolit yang membandingkanya. \persamman koligatif dari elktrolit : Tf elektrolit= Kf. m. i Artinya, setiap persamaan sifat koligatif dikalikan dengan i, dimana mencapai limit pengenceran tidak terhingga. Beberapa contoh i dari : o NaCl dengan i sebesar 2 o MgCl2 dengan i sebesar 3 o Mg SO4 dengan i sebesar 2 o K2Fe(CN)6 dengan i sebesar 5 

3. Nilai van’t Hoff elektrolit lemah Larutan elektrolit mempunyai pengembangan di dalam perumusan sifat koligatifnya sebagai berikut: Faktor Van’t Hoff(i) i = [1+α (n-1)] dimana : 
1.) Untuk Kenaikan Titik Didih dinyatakan sebagai: rTb = m . Kb [1 + α (n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kb [1+ α (n-1)] n menyatakan jumlah ion dari larutan elektrolitnya. 2.) Untuk Penurunan Titik Beku dinyatakan sebagai: rTf = m . Kf [1 + α (n-1)] = W/Mr . 1000/p . Kf [1+ α (n-1)] 3.) Untuk Tekanan Osmotik dinyatakan sebagai: = C R T [1+ α (n-1)] 4.) Untuk penurunan tekanan uap (rP) dinyatakan sebagai: rP = po . XA. [1+ α (n-1)] 

Contoh: Hitunglah kenaikan titik didih dan penurunan titik beku dari larutan 5.85 gram garam dapur (Mr = 58.5) dalam 250 gram air ! (bagi air, Kb= 0.52 dan Kf= 1.86) Jawab: Larutan garam dapur, NaCl(aq) --> NaF+ (aq) + Cl- (aq)
Jumlah ion = n = 2.
rTb = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.52 [1+1(2-1)] = 0.208 x 2 = 0.416oC
rTf = 5.85/58.5 x 1000/250 x 0.86 [1+1(2-1)] = 0.744 x 2 = 1.488oC
Catatan:
Jika di dalam soal tidak diberi keterangan mengenai harga derajat ionisasi, tetapi kita mengetahui bahwa larutannya tergolong elektrolit kuat, maka harga derajat ionisasinya dianggap 1.
II. Rangkuman
1. Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik
2. Nilai elektrolit kuat ATf elektrolit= Kf. m. i
3. Faktor Van’t Hoff(i) i = [1+α (n-1)]
III. Tugas
1.Diantara tiga buah larutan berikut:
   NaNO3 0,1 M
   Glukosa 0,1 M
   MgCl2 0,1 M
2. Manakah larutan yang menimbulkan tekanan osmotic paling besar?
3. Diantara tiga macam larutan berikut:
    C2H5OH 0,8 M
    Al2(SO4)3 0,2 M   
    CaSO4 0,3 M
4. Manakah larutan yang mempunyai titik beku paling tinggi?

0 komentar: